Jembatan Pasopati merupakan salah satu ikon dari Kota Bandung. Jembatan ini juga dikenal sebagai Jalan Layang Pasupati. Sementara itu, nama jembatan ini sendiri diambil dari dua nama jalan yang dihubungkan, yakni Pasteur dan Surapati. Selain menjadi ikon Kota Bandung, jembatan yang telah beroperasi sejak tahun 2005 ini juga merupakan jembatan terpanjang kedua di Indonesia.
Sebab, jembatan ini memiliki panjang sekitar 2,8 km dan lebar sekitar 21,53 meter. Jembatan yang mulai dibangun pada tahun 1998 ini berkonsep jalan layang yang mana bertujuan untuk menghindari kawasan yang selalu menghadapi kemacetan. Itulah yang menjadi alasan jembatan ini juga dikenal sebagai jembatan layang pasupati. Untuk biaya pembangunan Jembatan Pasopati ini kurang lebih 430 miliar.
Jembatan Pasopati ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan jembatan lainnya. Keunikan tersebut terletak pada bagian tengah jembatan ini. Pada bagian tengah jembatan ini terdapat tiang yang cukup tinggi dan ditopang dengan 19 cable stayed. Selain itu, jembatan ini juga menggunakan teknologi Look Up Device atau yang biasa disingkat LUD.
Teknologi ini merupakan sebuah perangkat khusus tahan gempa.Teknologi ini merupakan teknologi buatan Perancis. Jadi, dengan adanya teknologi tersebut membuat Jembatan Pasopati menjadi jembatan pertama di Indonesia tahan terhadap gempa karena jembatan ini juga merupakan jembatan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi LUD.